Senin, 14 November 2016

KATA BIJAK LUDWIG VON MISES ..Pelajaran Sejarah


       Setiap pandangan, pespektif selalu banyak orang yang menyerang atas perbedaannya, padahal tidak ada tujuan lain selain untuk mencoba bersahabat (mencoba menyamakan persepsi).
Peristiwa masa kini berbeda dari sejarah dalam hal kita tidak mengetahui akibat-akibat yang akan ditimbulkannya.

       Jika kita memandang ke belakang, kita dapat mengukur pentingnya suatu kejadian masa lampau dan menelusuri akibat-akibat yang kemudian telah ditimbulkannya. Tetapi ketika sejarah sedang berjalan, bagi kita ini bukanlah sejarah melainkan masa kini yang sedang membawa kita ke suatu negeri yang tak dikenal, dan jarang kita dapat menangkap pertanda apa yang akan terjadi.
Kendati sejarah relative tidak pernah mengulang dirinya sendiri, dan justru karena tidak ada perkembangan yang niscaya, kita dapat, sampai pada batas tertentu, belajar dari masa lampau agar tidak mengulangi proses yang sama.

     Sejarah dirasa berulang, muncul karena hasil kombinasi kebetulan antara pengalaman dan kepentingan akan acap kali menyingkapkan berbagai segi dan bermacam kejadian yang serupa.
Walaupun pada jangka panjang kita menjadi penentu nasib kita sendiri, pada jangka pendek kita adalah tawanan ide-ide yang telah kita ciptakan dahulu dan sekarang.

       Untuk meyakinkan orang lain tentang pemikiran kita, tidaklah cukup hanya dengan menunjukkan kepada orang tersebut bahwa apa yang sedang kita perjuangkan patut mereka dukung.
Sangatlah besar jumlah kesalahan bebrbahaya yang telah kita buat sebelum dan sejak pecahnya perang, berhubung kita tidak pernah memahami musuh yang sedang kita hadapi. Seperti halnya bahwa kita tidak akan pernah berhasil mengahadapi orang jerman sampai kita memahami karakter dan pertumbuhan ide-ide yang sekarang mengendalikan mereka.
       
      Dijerman telah berkambang system prusia (tradisi lokal jerman) dan system sosialisme itu sendiri, yang keduanya sama-sama diagungkan dijerman, namun kita keliru jika memandang keduanya akan bergerak sama-sama apalagi dijerman, justru system sosialisme itu melahirkan totalitarianisme.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar